Pasca OPM Bunuh Warga di Asmat, Danrem 174/ATW Jamin Situasi Kondusif

- Papua60Detik

Komandan Korem (Danrem) 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Andy Setyawan. Foto : Jamal/ Papua60detik
Komandan Korem (Danrem) 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Andy Setyawan. Foto : Jamal/ Papua60detik

Papua60detik – Komandan Korem (Danrem) 174/Anim Ti Waninggap, Brigjen TNI Andy Setyawan memastikan situasi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, dalam kondisi aman dan kondusif pasca pembunuhan yang dilakukan TPNPB-OPM di Distrik Kolf Braza.

Andy menegaskan bahwa aparat TNI telah mengerahkan pos-pos pengamanan serta melakukan patroli rutin untuk mempersempit ruang gerak KKB.

“Kita lakukan penguatan pos-pos yang sudah ada serta peningkatan patroli untuk meminimalisir dan memperkecil ruang gerak mereka,” ujar Danrem, Kamis (25/9/2025).

Ia menambahkan, saat ini tidak ada penambahan personel secara signifikan ke Asmat. Namun, TNI telah menyiapkan personel dan peralatan yang memadai untuk mengantisipasi situasi di lapangan.

Selain itu, Danrem mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keamanan dengan menggalakkan sistem keamanan lingkungan dan melaporkan keberadaan orang asing yang mencurigakan.

“Kita harapkan kejadian ini tidak terjadi kembali,” tegasnya.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 06.30 WIT. Enam anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB–OPM) menggunakan perahu katinting memasuki Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza. Mereka mendatangi rumah milik salah satu warga setempat atas nama Khairul Sarikam (50), seorang pensiunan guru SD. 

Saat itu, pemilik rumah tidak berada ditempat, namun ada putra Khairul atas nama Indra Guruwardana (24) di dalam rumah bersama anak dan istrinya.

Indra berusaha melarikan diri, namun ditembak sebanyak dua kali di bagian punggung hingga meninggal dunia di tempat.

Usai menembak korban, kelompok bersenjata itu menyeret jasad Indra ke halaman rumah dan membakar rumah beserta isinya hingga rata dengan tanah. Akibat kejadian tersebut, sebagian warga setempat merasa khawatir dan memilih mengungsi ke Suator untuk mencari perlindungan. (Jamal)




Bagikan :