Pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Freeport Gaungkan Perangi Polusi Plastik
Kamis, 12 Juni 2025 - 19:15 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - PT Freeport Indonesia (PTFI) berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Mimika gelar environmental exhibition 2025 memeriahkan hari lingkungan sedunia, Kamis (12/06/2025).
Pada giat ini, PTFI mengadakan pameran lingkungan yang diikuti instansi pemerintah dan divisi lingkungan PTFI di pelataran Eme Neme Yauware di Timika. Selain itu, PTFI juga telah melakukan aksi penghijauan di Grasberg, bersih kali bersama Pemda, aksi bersih kantor dan talk show tentang lingkungan hidup.
VP Enviromental PTFI, Gesang Setyadi mengatakan, gerakan hari lingkungan hidup bukan hanya sekadar perayaan, tetapi harus dibarengi dengan aksi. Di mana aksi bisa membawa perubahan besar yang dimulai dari langkah kecil.
Ia menjelaskan, saat ini PTFI sedang menggaungkan aksi pengurangan sampah plastik. Sebab sampah plastik merupakan ancaman serius bagi lingkungan karena sulit terurai secara alami dan jumlahnya terus meningkat.
Setiap tahun ada 400 juta ton plastik diproduksi di seluruh dunia. Sebagian besar besar berakhir ditempat tidak semestinya, seperti di sungai, laut, tanah, bahkan di tubuh makhluk hidup. Mikroplastik juga sudah ditemukan di dalam air minum, udara dan makanan yang dikonsumsi.
"Ini bukan hanya masalah lingkungan tetapi krisis kesehatan ekonomi dan keadilan sosial," ujar Gesang dalam sambutannya.
Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, Gesang mendorong masyarakat Timika agar lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Beberapa aksi yang bisa dilakukan untuk mengakhiri penggunaan plastik adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, membawa tas belanja sendiri saat berbelanja, menggunakan botol minum isi ulang, menolak sedotan plastik.
Sementara itu, Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong mengapresiasi kegiatan environmental exhibition 2025 yang disponsori oleh PTFI. Ia mengajak seluruh masyarakat Mimika untuk semakin peduli dengan lingkungan. Emanuel Kemong juga menegaskan bahwa dengan tidak merusak lingkungan seperti penambangan liar berarti menjauhkan bencana.
Menurutnya, kebersihan harus dimulai dari dari diri sendiri, lingkungan keluarga, kemudian kebersihan di jalan-jalan dan kota. Masyarakat juga harus membiasakan diri memisahkan sampah organik dan non-organik serta mematuhi peraturan terkait jadwal pembuangan sampah.
"Saya menghimbau kepada kita semua, untuk terus menjaga lingkungan kita. Kita lihat ini sedikit demi sedikit sudah mulai rapi, tapi belum sebaik yang kita harapkan. Kota mimika harus mulai dengan kebersihan," pungkasnya. (Martha)