Papua Selatan Fokuskan Upacara 17 Agustus di Kampung Terisolir

- Papua60Detik

Suasana rapat pembahasan perencanaan upacara 17 Agustus di Papua Selatan. Foto: Jamal/ Papua60detik
Suasana rapat pembahasan perencanaan upacara 17 Agustus di Papua Selatan. Foto: Jamal/ Papua60detik

Papua60detik – Pemerintah Provinsi Papua Selatan mengambil langkah strategis dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun ini. Untuk pertama kalinya, upacara peringatan 17 Agustus direncanakan digelar di Kampung Ayumka, Distrik Ambatkwi, Kabupaten Boven Digoel — salah satu kampung paling terisolir di wilayah Papua Selatan.

Langkah ini ditegaskan dalam rapat resmi yang digelar Senin (16/6/2025) sore di Kantor Gubernur Papua Selatan dan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Paskalis Imadawa. Rapat tersebut melibatkan para kepala OPD dan kepala biro di lingkungan Pemprov Papua Selatan.

"Jika kita terus terjebak dalam rutinitas yang hanya berpusat di kota, maka masyarakat di pelosok dan daerah terisolir akan terus terpinggirkan. Tahun ini kita keluar dari zona nyaman," tegas Paskalis.

Menyentuh Wilayah Paling Pinggir

Kampung Ayumka dipilih karena lokasinya yang hingga kini sulit dijangkau. Meskipun terdapat badan jalan sepanjang 16 Km dari pusat Kabupaten Boven Digoel, kondisi jalannya rusak parah dan sudah menyerupai parit atau kolam akibat genangan air yang terus-menerus menghambat akses.

“Upacara 17 Agustus di sana bukan hanya seremoni. Ini adalah sinyal kuat bahwa negara hadir hingga ke titik paling ujung. Kami ingin ada gerakan nyata menuju keterjangkauan dan pemerataan pembangunan,” ujar Paskalis.

Tahun ini, upacara di Kampung Ayumka akan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Papua Selatan. Sementara Gubernur Apolo Safanpo akan memimpin upacara dari ibu kota provinsi, Merauke. Skema ini akan terus dilakukan setiap tahun, dengan rencana tahun depan diarahkan ke kampung terpencil di Distrik Korowai, Kabupaten Mappi.

Dorongan Kolaboratif untuk Infrastruktur

Pemprov Papua Selatan juga mendorong seluruh OPD untuk proaktif dan menyisihkan sebagian anggaran guna menyukseskan pelaksanaan upacara di Ayumka. Tugas pelaksanaan tahun ini dipercayakan kepada Dinas Perhubungan Provinsi sebagai ketua panitia.

Dinas PUPR Papua Selatan pun diminta segera meninjau kondisi jalan dan menyiapkan skema perbaikan darurat. Bahkan, pada Jumat (20/6/2025), Pemprov akan menggelar pertemuan dengan sejumlah perusahaan di Boven Digoel untuk mendorong partisipasi mereka dalam perbaikan akses jalan menuju Ayumka.

"Ada beberapa titik badan jalan yang perlu material. Kita harap ada kontribusi dari sektor swasta untuk membuka akses ini," kata Paskalis.

Papua Selatan Jadi Pelopor

Dari 38 provinsi di Indonesia, Papua Selatan menjadi satu-satunya yang menjadikan kampung terisolir sebagai pusat upacara kemerdekaan. Kebijakan ini menjadi terobosan penting dalam semangat keberpihakan terhadap wilayah terluar, tertinggal, dan terpinggirkan.

"Ini bukan sekadar simbolik. Ini bentuk komitmen bahwa negara tak boleh hanya hadir di kota. Kita hadir di mana masyarakat paling membutuhkan kehadiran negara," tutup Paskalis. (Jamal)




Bagikan :