Program CSR dan PDB Award 2025, YPMAK Presentasi Lima Program di Hadapan Juri
Senin, 26 Mei 2025 - 11:13 WIT - Papua60Detik

Papua60Detik - Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang dipimpin Ketua Leonardus Tumuka, mempresentasikan lima program di hadapan tim juri Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Perorangan dalam ajang CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025 di Hotel Aston, Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Leonardus Tumuka menjelaskan, sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI), YPMAK melaksanakan program pendidikan (pelaksanaan guru bantu di kampung-kampung), program sosial ekonomi yakni dukungan dana untuk pemberdayaan dan pembangunan kampung, program kesehatan yaitu Kampung Sehat dan Sanitasi Total Berbasisi Masyarakat (STBM), serta kategori perorangan tingkat manajemen.
Dalam sesi tanya jawab, di hadapan tim juri, Leonardus Tumuka juga menjelaskan secara umum, termasuk menambahkan mengenai program beasiswa prestasi untuk putra-putri Amungme dan Kamoro di tahun 2025.
Di tahun 2026, YPMAK juga akan memberikan kesempatan kepada putra-putri dari lima suku kekerabatan lainnya, termasuk untuk non Papua dan yang lahir besar di Timika.
Wakil Ketua Bidang Perencanaan Program YPMAK, Feri Magai Uamang saat memaparkan program pendidikan menggambarkan secara khusus mengenai program guru kontrak yang dijalankan Keuskupan Timika selaku mitra pengelola. Dimana terdapat 85 guru kontrak yang menempati sekolah-sekolah di 7 distrik wilayah pesisir Kabupaten Mimika.
Selanjutnya, untuk program sosial ekonomi dipaparkan oleh Deputi Wakil Ketua Bidang Perencanaan Program Billy Enerson Korwa dan Deputi Wakil Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi (Monev) Fransiskus Xaverius Wanmang.
Fokus materi yang dipaparkan yakni program kampung, melalui kelompok kerja (Pokja) yang sudah dan sedang dijalankan dalam beberapa tahun terakhir. Antara lain mengenai penguatan ekonomi warga di kampung-kampung sasaran.
Berikutnya program STBM dipresentasikan oleh Deputi Wakil Ketua Bidang Monev, FX Wanmang. Fokus materi yang dipaparkan mengenai pentingnya sanitasi dalam mencegah penyebaran penyakit, termasuk meminimalisir stunting. Malakukan edukasi kepada masyarakat agar buang air besar di jamban.
Selanjutnya Deputi Wakil Ketua Bidang Perencanaan Program, Billy Enerson Korwa, memaparkan program bidang kesehatan yang fokus pada program kampung sehat.
Pentingnya program ini dilaksanakan karena beragam masalah kesehatan di Kabupaten Mimika, antara lain malaria, stunting, malnutrisi, dan penyakit menular maupun tidak menular.
Kegiatan presentasi ini ditutup dengan pemaparan katagori perorangan, tingkat manajemen yang dijelaskan secara lengkap dan teperinci oleh Dr Leonardus Tumuka.
Merespon presentasi semua program yang dipaparkan pengurus YPMAK, tim juri pun menyampaikan sejumlah poin sebagai masukan untuk melengkapi materi yang sudah dipaparkan.
Tim juri terdiri dari empat orang itu, yakni Sari Arta Uli Aritonang MM selaku Koordinator Fasilitasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya, Dit PSPDP Ditjen PDP.
Farida Kurnianingrum MM sebagai Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Dan Perdesaan (Dir PSPDP), Ditjen PDP, Kemendesa PDTT RI.
Zainal Abidin MM selaku Direktur Yayasan Mandiri Amal Insani, serta Sonny Sukada sebagai Direktur Pengembangan dan Kerja sama The Duke Edinburgh’s International Award Foundation Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini merupakan kerja sama Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (Joe Situmorang)