YPMAK dan Dinkes Mimika Perkuat Sistem Pencatatan Pelaporan dan Sinkronisasi Data Program

- Papua60Detik

Kegiatan peningkatan kapasitas 3 mitra lokal YPMAK tentang sistem pencatatan pelaporan dan sinkronisasi data program. Foto: Martha/Papua60detik
Kegiatan peningkatan kapasitas 3 mitra lokal YPMAK tentang sistem pencatatan pelaporan dan sinkronisasi data program. Foto: Martha/Papua60detik

Papua60detik - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia perkuat sinergitas dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dalam peningkatan kapasitas 3 mitra lokal tentang sistem pencatatan pelaporan dan sinkronisasi data program. 

Untuk peningkatan kapasitas ini YPMAK bermitra dengan dengan 3 yayasan, yaitu  Yayasan Ekologi Papua, Yayasan Rumsram dan Yayasan Papua Lestari (Yapari). Di mana nantinya peserta akan dilatih dalam melakukan pendataan di kampung sehat yang menjadi program YPMAK sebagai mitra dari PTFI. 

Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka menjelaskan dengan adanya peningkatan kapasitas ini, penyusunan laporan pendataan tersinkron antara YPMAK dan pemerintah.

Ia pun mengapresiasi adanya kerjasama positif antara pemerintah dan YPMAK yang terus mendorong adanya langkah-langkah baik dalam proses pendataan situasi pelayanan kesehatan masyarakat.

"Dengan adanya data yang tersinkron, sistem yang baik dilandasi dengan SDM yang terlatih, ini akan sangat membantu proses pendataan sehingga membantu kita semua, baik dari pemerintah daerah dan kami YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan PTFI dalam pengambilan keputusan-keputusan," terang Leonardus Tumuka saat diwawancarai, Selasa (10/06/2025). 

Di kesempatan yang sama, Leonardus Tumuka juga berharap dengan semakin baiknya sistem pelayanan kesehatan serta perkembangan teknologi, masyarakat bisa meninggalkan pengobatan alternatif seperti mengandalkan dukun. Ia pun mengajak masyarakat jangan lagi mengandalkan  kepercayaan terhadap kutukan sebagai penyebab penyakit. 

Menurutnya, masyarakat di kampung-kampung perlu diberi pemahaman terkait pentingnya perlindungan kesehatan. Masyarakat harus mencari Pustu, klinik, rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya untuk mendapatkan pengobatan. 

"Tetapi lebih dari itu, kalau kita sudah punya tenaga kesehatan, prioritaskan itu, jangan menggunakan dukun atau apapun sebagai jalan keluar untuk menyembuhkan masyarakat," tegas Leonardus. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Lenni Silas mengatakan  penguatan sistem pencatatan pelaporan dan sinkronisasi data sangat mendukung upaya layanan masyarakat terutama layanan dasar. 

Layanan dasar tersebut berupa pelayanan siklus hidup yaitu dari ibu hamil, balita, anak sekolah, usia remaja, usia produktif hingga lansia. Selain itu, program didalamnya juga termasuk program TB, HIV, dan juga malaria. 

"Sistem pencatatannya harus diperkuat juga  dilaporkan. Dengan adanya data ini pemerintah bisa mengambil kebijakan, program apa yang tepat untuk penyelesaian masalah kesehatan yang ada di masing-masing wilayah," pungkasnya. 

Ia pun berharap keterlibatan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dan semua sektor sehingga hasilnya maksimal. Apalagi wilayah di kabupaten Mimika memiliki geografis yang berbeda-beda sehingga memerlukan akses yang berbeda-beda juga dalam mendapatkan layanan kesehatan. (Martha)




Bagikan :