Freeport Kerahkan Seluruh Daya Selamatkan 7 Pekerja Terjebak Longsor di GBC
Sabtu, 13 September 2025 - 09:42 WIT - Papua60Detik

Papua60detik – Hingga Jumat (12/9/2025), tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) masih terjebak pergerakan (longsor) material basah (wet muck) di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC). Longsor terjadi pada Senin 8 September 2025 sekitar pukul 22.00 WIT.
Tim tanggap darurat PTFI terus bekerja tanpa henti membuka jalur menuju titik yang diduga menjadi lokasi keberadaan para pekerja. Sejumlah peralatan canggih seperti alat berat, bor, hingga drone dikerahkan guna menembus material yang masih bergerak dinamis.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, yang saat ini berada di Tembagapura bersama jajaran direksi dan manajemen senior, menegaskan bahwa keselamatan pekerja menjadi prioritas utama perusahaan.
“Saat ini saya berada di Tembagapura, Papua Tengah, bersama semua direksi dan Senior Manajemen, untuk memberikan dukungan penuh pada upaya penyelamatan 7 karyawan keluarga besar Freeport yang masih terjebak dalam insiden longsor lumpur basa atau wet muck yang turun dengan jumlah besar,” kata Tony dalam video siaran pers yang diterima Papua60detik, Jumat (12/9/2025).
Ia menambahkan, seluruh energi dan sumber daya perusahaan difokuskan sepenuhnya demi penyelamatan para karyawan tersebut.
“Fokus kami adalah untuk penyelamatan dan keselamatan 7 karyawan tersebut dan seluruh karyawan yang berada di area kerja kami. Kami upayakan yang paling terbaik. Seluruh daya, upaya, energi, dan sumber daya kami fokuskan untuk penyelamatan,” tegas Tony.
PTFI juga bekerja sama dengan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, MINID, serta Freeport McMoRan. Tantangan terbesar, kata Tony, adalah volume material longsor yang lebih besar dari perkiraan awal serta masih adanya pergerakan lumpur bijih basah di area terdampak.
“Tantangannya memang area terdampak itu material yang turun jumlahnya jauh lebih banyak dari yang kita bayangkan sehingga menimbulkan penanganan ekstra dengan waktu lebih lama, dan masih ada pergerakan-pergerakan dari lumpur bijih basah tersebut,” jelasnya.
Di tengah situasi darurat ini, Tony mengajak seluruh masyarakat untuk ikut memberikan dukungan moral dan doa.
“Kami memohon doa dan dukungan dari semua lapisan masyarakat supaya upaya penyelamatan ini dapat berhasil. Kami juga berupaya mendatangkan keluarga dari karyawan yang terjebak untuk bisa berada langsung bersama kami, melihat kondisi, dan mendapatkan informasi terkini,” tutupnya.
PTFI memastikan akan terus memberikan pembaruan secara berkala terkait perkembangan upaya penyelamatan di GBC. (Faris)