Lestarikan Budaya Lokal, Pemkab Mimika Bikin Lomba Kerajinan Tangan Suku Amungme
Senin, 19 Mei 2025 - 17:20 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Untuk melestarikan kebudayaan daerah, Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) gelar kegiatan pembinaan kesenian serta lomba kerajinan tangan suku Amungme.
Kegiatan berlangsung selama empat hari. Hari pertama peserta akan mendapatkan materi dan tiga hari akan diadakan lomba membuat noken, kawitok atau kalung leher yang terbuat dari kulit kerang dan mahkota cendrawasih.
Adapun peserta dalam kegiatan ini diikuti 12 kelompok, masing-masing kelompok mengirimkan 7 peserta. Kelompok yang dimaksud berasal dari Disparbudpora, sanggar masyarakat Amungme dan kelompok binaan Lemasa.
Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong mengatakan kebudayaan daerah merupakan kekayaan identitas bangsa yang sangat diperlukan kebudayaan nasional Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis berupa upaya pemajuan kebudayaan melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan guna mewujudkan masyarakat yang berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Salah satu upaya strategis adalah dengan cara mengadakan lomba kerajinan tangan daerah yang merupakan cerminan dari kekayaan budaya dan keterampilan masyarakat kita di Mimika," ujar Emanuel Kemong dalam sambutannya.
Lomba kerajinan tangan suku Amungme bertujuan meningkatkan produktifitas pengrajin Suku Amungme. Hal ini seiring dengan kurangnya hasil kerajinan tangan Amungme yang ditampilkan saat kegiatan pameran budaya lokal.
Ia menyebut, kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan dan perhatian pemerintah terhadap pengrajin lokal yang diharapkan nantinya akan dapat menghasilkan karya seni yang berciri khas Amungme untuk dipromosikan atau dikenalkan ke masyarakat lebih luas.
"Dalam melestarikan budaya lokal, kebersamaan sangatlah penting agar kita dapat membangun daerah lebih baik dan maju. Kita harus menanamkan jiwa seni dan budaya sehingga kita dapat menciptakan pilar-pilar kesenian tradisional yang berakar dan saling berkesinambungan dari generasi ke generasi," terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Elisabeth Cenawatin mengatakan lomba ini akan menampilkan karya yang lebih indah, bagus, dan menarik, serta menunjukkan keterampilan dan kreativitas peserta.
"Kami tidak mencari juara seperti dalam olahraga, tapi kami ingin melihat siapa yang terbaik dalam menampilkan karya yang kreatif dan indah," pungkasnya.
Untuk mendukung para seniman lokal, Pemkab Mimika juga berencana akan membuat suatu galery/rumah adat menampung setiap kerajinan lokal yang dihasilkan. Rencananya akan dibangun pada tahun 2026 dan tahapannya akan dimulai tahun ini. (Martha)