Merah Putih Berkibar di Kampung Banti, Freeport dan Warga Rayakan Kemerdekaan RI
Selasa, 26 Agustus 2025 - 17:36 WIT - Papua60Detik

Papua60detik – Berlatar bukit hijau nan megah, udara pagi yang sejuk, dan langit yang cerah, tiga pemuda Kampung Banti melangkah tegap menuju tiang bendera di lapangan kampung. Ratusan peserta upacara berdiri khidmat saat Sang Merah Putih berkibar sempurna di langit Papua.
Ketiga pemuda itu adalah Linus Natkime sebagai pengerek bendera, Mila Magai pembawa baki, dan Alopinus Natkime pembentang bendera. Mereka merupakan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) 17 Agustus 2025 di Kampung Banti, yang berjarak sekitar 5 km dari area operasi PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Detik pengibaran bendera berlangsung penuh haru. Jantung yang berdegup kencang seketika plong ketika dua tangan Alopinus sukses membentangkan Merah Putih, sementara Linus mengerek bendera seiring lantunan Indonesia Raya.
“Kami berlatih setiap hari untuk mempersiapkan upacara pengibaran bendera. Kami sangat bersyukur di peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, semua masyarakat kampung bisa melihat bendera Merah Putih berkibar di sini,” kata Alopinus yang sehari-hari bekerja di kebun. Senin (25/8/2025)
Sejak pagi, masyarakat dari Kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak, dan Kimberly memadati Lapangan Kampung Banti. Tepat pukul 09.00 WIT, upacara dimulai dan diikuti sekitar 280 peserta, terdiri dari masyarakat kampung, perwakilan karyawan PTFI, TNI-Polri, tenaga kesehatan, dan ASN Pemkab Mimika.
Sekretaris Distrik Tembagapura Thomas Bauw bertindak sebagai Inspektur Upacara, Wakil Komandan Pos Banti Serda Junaidin sebagai Komandan Upacara, dan Batuud Koramil Tembagapura Pelda Simbolon sebagai Perwira Upacara.
Pelatih Paskibra Kampung Banti, Serda Junaidin dari Satgas Yonif 301/Pks, mengungkapkan kebanggaannya atas dedikasi ketiga pemuda ini.
“Kenapa kami bisa menyampaikan seperti ini, karena pada saat kami membuat kesepakatan jadwal latihan dari hari Senin sampai hari Sabtu mereka datang dengan penuh semangat dan apabila ada kendala mereka langsung laporan ke kami,” katanya.
Ia menambahkan, meski awalnya tidak memiliki kemampuan baris-berbaris, semangat Mila dan kawan-kawan membuat mereka cepat belajar.
“Kemudian setelah memahami beberapa gerakan dasar maka di sini kami akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yakni berjalan dengan langkah tegap dan kesamaan irama langkah pada saat bergerak,” jelasnya.
Pratu Auliaurahman, yang juga melatih Paskibra, menuturkan bahwa latihan dimulai pukul 07.30 hingga 10.30 WIT setiap Senin–Sabtu selama dua pekan.
“Sebagai pelatih sangat bangga karena bisa melatih mereka dan mereka pun bisa menerima apa yang kami sampaikan. Pernah ada yang terlambat datang, ternyata karena harus membantu orang tuanya bekerja. Tapi setelah selesai, dia datang untuk berlatih dengan teman-temannya. Ini luar biasa,” ujarnya.
Senior Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum, menyampaikan bahwa Freeport setiap tahun rutin merayakan kemerdekaan bersama warga Banti. Rangkaian kegiatan dimulai awal Agustus, meliputi bersih kampung, pengecatan gapura, pemasangan bendera di penjuru kampung, lomba-lomba, bazar bahan pokok, hingga puncak peringatan HUT ke-80 RI.
“Upacara kemerdekaan RI ini memperkuat nasionalisme, kebersamaan, dan sekaligus menunjukkan kekuatan kita yang dapat hidup harmoni dalam keberagaman,” kata Nathan.
Usai upacara, perayaan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, makan bersama, pembagian hadiah lomba, doorprize, dan pesta rakyat berupa pertunjukan band pemuda Banti, karyawan PTFI, serta tarian Yosim Pancar (Yospan) dari tenaga kesehatan RS Waa Banti.
Nathan menambahkan, perayaan ini sukses berkat kolaborasi antara PTFI, aparat distrik, Polsek, Danramil Tembagapura, komunitas lokal, dan masyarakat Banti. (Faris)