Wabup Tanggapi Kritikan Slogan 'Mimika Rumah Kita'
Jumat, 19 September 2025 - 13:35 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Belakangan ini, slogan 'Mimika Rumah Kita' yang digagas Bupati dan Wabup Mimika di Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, diperdebatkan dan menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satu yang menolak adalah Ketua Aliansi Pemuda Kamoro (APK) Kabupaten Mimika Rafael Taorekeyau. Ia meminta pemerintah harus mengembalikan slogan 'Eme Neme Yauware' yang bukan hanya sekadar simbol namun harga diri masyarakat Mimika.
Menanggapi penolakan tersebut, Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong, menegaskan bahwa tagline 'Mimika Rumah Kuta' tidak dimaksudkan untuk menimbulkan perdebatan, melainkan sebagai brand daerah yang terintegrasi dengan konsep Smart City.
Ia menjelaskan tagline 'Mimika Rumah Kita' adalah identitas tambahan yang dirancang untuk memperkuat pembangunan menuju kabupaten cerdas (Smart City). Sementara semboyan 'Eme Neme Yauware' tetap menjadi motto utama dan landasan kultural masyarakat Mimika.
Kemong menekankan pentingnya menjaga semangat persatuan. Ia mengajak masyarakat mengedepankan diskusi sehat jika ada perbedaan pandangan.
“Ini rumah kita bersama. Mau lari kemana lagi? Kita harus jaga baik-baik. Di sini tidak ada musuh. Kita semua adalah sahabat. Kalau tidak mengerti atau tidak setuju, mari berdiskusi dengan baik” ujar Wakil Bupati Emanuel Kemong, Kamis (18/09/2025).
“Setelah saya jelaskan, sebaiknya tidak ada lagi komentar yang memperkeruh. Terima kasih bagi yang mendukung dan membantu menjelaskan. Bagi yang belum paham, mari kita bicarakan bersama, jangan membuat pernyataan yang justru membingungkan,” ujarnya.
Menurutnya, mempermasalahkan tagline daerah tidaklah rasional, sebab tagline bersifat dinamis dan bisa berubah sesuai dengan visi-misi bupati dan wakil bupati terpilih di masa mendatang.
“Itu kewenangan pimpinan daerah. Setelah lima tahun, bisa saja ada tagline berbeda, dan itu hal yang wajar,” tambahnya.
Emanuel Kemong mengatakan penggunaan tagline 'Mimika Rumah Kita' telah disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tokoh masyarakat, hingga tokoh agama, serta sudah dipublikasikan di media.
“Semua sudah setuju. Jadi sekali lagi, Eme Neme Yauware tetap motto orang Mimika karena mengandung bahasa Amungme dan Kamoro. Mari kita dukung pemerintah daerah membangun Mimika yang lebih baik ke depan,” pungkasnya. (Martha)