YPMAK Serukan Doa & Dukungan Penyelamatan Pekerja Tambang yang Terjebak di GBC

- Papua60Detik

Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka. Foto: Martha/ Papua60detik
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka. Foto: Martha/ Papua60detik

Papua60detik - Ketua Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK), Leonardus Tumuka menyampaikan dukungan terhadap proses evakuasi terhadap tujuh orang pekerja yang saat ini masih terjebak akibat longsor material basah (wet muck) di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).

YPMAK selalu pengelolaan dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) terus mendoakan dan menyampaikan dukungan terhadap proses evakuasi yang masih terus berlangsung. Longsor tersebut terjadi pada Senin 8 September 2025 sekitar pukul 22.00 WIT.

Leonardus menjelaskan ketujuh pekerja tersebut merupakan karyawan yang selama ini telah memberikan kontribusi besar bagi keluarganya, perusahaan, masyarakat, dan bagi pembangunan Papua dan Indonesia.

"Mereka itu orang-orang baik yang berjuang untuk keluarganya dan kontribusinya untuk kita semua, untuk Papua, PTFI dan melalui YPMAK banyak warga mendapatkan manfaat tersebut," kata Leonardus saat diwawancarai, Jumat (12/09/2025). 

Ia mengimbau seluruh pihak agar di situasi saat ini membangun narasi positif demi menciptakan ketenangan dan mendukung kelancaran proses evakuasi, termasuk tidak menyebarkan pernyataan-pernyataan yang dapat mengganggu proses penyelamatan.

“Dalam situasi seperti ini, penting sekali untuk menjaga perasaan dan situasi. Jangan sampai kita membuat pernyataan-pernyataan yang justru tidak produktif dan tidak mendukung proses ini berjalan lancar," tambahnya.

Tim tanggap darurat PTFI terus bekerja tanpa henti membuka jalur menuju titik yang diduga menjadi lokasi keberadaan para pekerja. Sejumlah peralatan canggih seperti alat berat, bor, hingga drone dikerahkan guna menembus material yang masih bergerak dinamis.

PTFI juga bekerja sama dengan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, MINID, serta Freeport McMoRan. Tantangan terbesar proses evakuasi adalah volume material longsor yang lebih besar dari perkiraan awal serta masih adanya pergerakan lumpur bijih basah di area terdampak.

Leonardus mengajak semua pihak, masyarakat dan keluarga untuk mendoakan proses evakuasi berjalan lancar dan para pekerja segera diselamatkan.

"Untuk keluarga bersama masyarakat, mari sama-sama mendoakan proses ini, semoga upaya-upaya yang dilakukan oleh PTFI kemudian membuahkan hasil dan saudara-saudara kita yang ada di dalam itu bisa segera diselamatkan," harapnya. (Martha)




Bagikan :