Apresiasi Kepada Pemda Puncak Luncurkan Program Beasiswa Cerdas & Unggulan

Papua60Detik

Narik Yimin Tabuni
Narik Yimin Tabuni


Oleh: NARIK YIMIN TABUNI

Penulis merupakan Pemerhati Pendidikan Papua dan Ketua Yayasan Pena Papua. 


Pembangunan sumber daya manusia merupakan investasi dan aset berharga bagi kemajuan suatu bangsa. Jalan satu-satu hanya bisa di Wujudkan melalui Pendidikan. Melalui pendidikan semua hal dapat diwujudkan dan menjadi Pemimpin diatas tanah sendiri. 

Itulah yang disampaikan oleh parah perintis di tanah Papua. "Di atas Batu ini, saya meletakkan perdaban orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi,akal budi dan marifat untuk memimpin bangsa ini, tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin bangsanya sendiri “ ( Pdt. Isack Samuel Kijne).

Harapannya orang muda Papua lebih memahami filosofi hidup Masyarakat Papua, memahami kondisi dan silsilah hidup masyarakat Papua, Memahami dan mengerti dan mengerti peradan Papua.

Dengan kondisi-kondisi di atas dengan latar belakang dengan kondisi Ironisnya pendidikan di Papua. Program seperti 'Puncak Cerdas dan Unggulan' menjawab tantangan pendidikan di Papua khususnya Kabupaten Puncak. 

Program ini merupakan program prioritas yang difokuskan untuk pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Puncak. Program Puncak Cerdas dan Ungulan merupakan hasil dari MoU (Memorandum of Understanding) Pemerintah Kabupaten Puncak dan Yayasan Bina Teruna Bumi Cenderawasih ( Binterbusih). 

Yayasan Binterbusih merupakan Yayasan Nirlaba yang Berdiri sejak didirikan di Jakarta pada 12 Januari 1988. Didirikan oleh sejumlah rohaniwan muda Papua, yayasan ini berawal dari kegiatan pembinaan dalam bentuk kepanitiaan. Binterbusih merupakan yayasan sosial edukatif yang bersifat independen dan tidak bernaung di bawah ideologi politik tertentu. Yayasan ini berfokus pada pembinaan generasi muda Papua. 

Yayasan Binterbusih fokus dalam membina, mendidik dan melahirkan ratusan pemimpin-pemimpin besar di Indonesia khususnya di Papua, Contohnya, Menteri HAM, Natalis Pigai, Gubernur Papua Selatan, Bupati Asmat, Bupati Pegunungan Bintang, Sekda Maybart,  Bupati Mimika, Wakil Bupati Mimika, Sekda  Puncak, dan sangat banyak yang penulis tidak bisa sebutkan. Banyak Pemimpin Papua lahir dari Yayasan ini. terus melahirkan regenerasi bagi orang muda Papua.

Yayasan Binterbusih kerjasama dengan Pemda Pegunungan Bintang, Pemda Puncak, YPMAK, Freeport, Pemda Deiyai, dan puluhan Universitas di se-Jawa dan Bali, Rumah Sakit. 

Melihat ironisnya pendidikan di Papua khususnya Pemerintah Kabupaten Puncak. Sejak Pemekaran Kabupaten Puncak hadir pada 2008 sesuai UU No.7 Tahun 2008  tentang Pembentukan Kabupaten Puncak Di Provinsi Papua. Dengan Keadaan kondisi keamanan yang tidak kondusif tidak menyamin bagi generasi untuk mengakses pendidikan yang baik secara kualitas pendidikan dan mutunya. 

Maka revitalisasi pola penangan sistem pendidikan bagi generasi muda Puncak perlu di perbaiki dan melahirkan terobosan baru bagi pembangunan sumber daya manusia Puncak. 

Sejak Pemekaran ada pola penanganan masih bersifat bantuan studi tahunan kepada mahasiswa dengan mulai dari semester tiga-semester akhir. Kemudian diperbarui lagi dengan sistem penangan berbasis aplikasi yang diberikan bantuan dalam satu tahun dua kali atau persemester. Adanya pola penangan berbasis Aplikasi ini melihat pola penanganan yang keliru dan tidak tepat sasaran maka dengan adanya sistem aplikasi dapat memutuskan dan memprioritaskan bagi mahasiswa asal Kabupaten Puncak dengan akses melalui Kartu Keluarga dan KTP. 

Sampai dengan tahap ini perbaikan terbaik yang dilakukan pola penangan adalah sistem beasiswa penuh kepada Pelajar dan mahasiswa Puncak dengan Yayasan Binterbusih Semarang.

Semua mahasiswa yang berada dalam Program ini mendapatkan fasilitas penuh seperti Uang Saku, Biaya Kesehatan, pembayaran Kuliah, Pelatihan Kepemimpinan, Pembinaan Karakter dan Banyak Kegiatan lainnya yang langsung di tanggung penuh oleh Pemerintah dengan dana dikelola langsung oleh Yayasan Binterbusih.

Oleh sebab itu saya sebagai pemerhati Pendidikan di Papua, memberikan apresiasi yang sangat besar kepada Pemerintah kabupaten Puncak, sudah mengambil kebijakan yang sangat baik untuk tujuan mulia.

Kami semua punya harapan anak harus sekolah, Generasi punya harapan  Mereka harus mewujudkan cita-cita melalui pendidikan.

Maka untuk menjawab cita-cita orang muda Papua, melalui Yayasan Binterbusih siswa peserta program Beasiswa puncak Cerdas dan Unggulan, akan memilih jurusan sesuai kebutuhan daerah dan sesuai kemampuan mahasiswa sebagai peserta.

Adanya program ini orang tua anak tidak memikirkan biaya Pendidikan, apapun jurusannya, Semua biaya ditanggung oleh Pemerintah melalui Yayasan Binterbusih.

Inilah program sangat mulia yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Puncak melalui Bapak Bupati Elvis Tabuni dan Wakil Bupati Naftali Akawal dengan support langsung oleh Bapak Sekda Kabupaten Puncak  Nenu Tabuni Cap Pilot Amianus Wamang dan TIM yang bekerja demi melihat pentingnya pendidikan bagi Papua dan khsuusnya kemajuan Puncak.

Dengan melihat terobosan yang baik ini, saya berharap model yang sama bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten kerabat lain seperti Kabupaten Nduga dan Lainnya. Karena konflik yang berkepanjangan kami di Nduga nasib anak-anak diabaikan dan tidak diperhatikan baik. Angka putus sekolah, buta huruf, melek huruf, angka partisipasi sekolah, rata-rata lama sekolah dan IPM di Nduga sangat rendah.

Maka penting merapkan pola yang sama, agar semua anak bisa mengakses pendidikan tanpa batas, orang tua tidak memikirkan beban biaya pendidikan. 

Pemerintah Kabupaten Puncak sudah memulai dan akan mengirimkan sebanyak 123 mahasiswa peserta Program Beasiswa ke Semarang untuk mengikuti proses pendidikan.

Akhir dari catatan yang panjang ini penulis ingin sampaikan bahwa, Papua ini akan dibangun oleh cara orang Papua sendiri dengan cara model secara kolaboratif.




Bagikan :