Kasus Eko di Pasar Karang Nabire Masih Gelap, Koalisi Adovokasi Minta DPR Papua Tengah Dorong ke Polda
Kamis, 10 Juli 2025 - 12:39 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Kematian Eko Ikomou di Pasar Karang Tumaritis Nabire pada Kamis (26/7/2025) masih menyisakan misteri. Publik menduga kuat ada unsur kekerasan pada sebab kematiannya.
Kuasa hukum Elikius Ikomou, Emanuel Gobay, yang tergabung dalam Koalisi Advokasi Nabire, menyambangi DPR Provinsi Papua Tengah di Nabire, Rabu (9/7/2025). Kedatangannya disambut Wakil Ketua I DPR Papua Tengah, Diben Elaby.
Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dibahas, terutama kronologi kejadian. Tujuannya satu yakni meminta keadilan, Pihak berwenang harus mengungkap penyebab kematian Eko secara transparan.
"Minggu depan kami akan bertemu Kapolda untuk berdiskusi bersama, agar masyarakat mendapatkan informasi sebenarnya dan keadilan," kata Diben kepada awak media,
Di kesempatan itu, Emanuel Gobay, yang tergabung dalam Koalisi Advokasi Nabire mengatakan, laporan polisi tipe A untuk kasus meninggalnya Eko Ikomou sudah ada.
Namun, Emanuel menyayangkan minimnya kelanjutan penanganan kasus itu.
"Sejak kejadian sampai hari ini, belum ada kelanjutannya. Tidak ada satu pun tersangka yang ditetapkan," katanya.
Menurut Emanuel, kasus ini seharusnya mudah diungkap karena banyak saksi dan bukti di lokasi. Tapi jelang tiga minggu pasca kejadian, tak ada perkembangan penanganan kasus itu.
"Kami menduga ada indikasi ketidakprofesionalan dalam penanganan kasus ini, makanya kami datang ke DPR. Kami meminta DPR, dengan fungsi pengawasannya, menaikkan kasus ini ke Polda," katanya
Selain Eko, insiden di Pasar Karang Tumaritis juga menyebabkan tiga korban luka tembak yang hingga kini belum ada tindak lanjutnya. Emanuel memastikan juga akan mengawal ketiga kasus tersebut.
Langkah ini, katanya, penting demi profesionalisme dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
"Hanya dengan proses hukum yang adil, tujuan pidana dapat terpenuhi, yaitu efek jera bagi pelaku. Jika tidak, kami khawatir peristiwa serupa akan terjadi lagi," pungkas Emanuel. (Elias Douw)