Pentingnya Mendaftarkan Naskah Kuno ke Perpustakaan Nasional
Kamis, 29 Agustus 2024 - 18:05 WIT - Papua60Detik

Papua60detik - Naskah kuno adalah identitas bangsa yang memberikan informasi rentetan sejarah suatu kejadian di masa lampau sehingga perlu didaftarkan ke perpustakaan nasional.
Hal itu diungkapkan oleh Wiratna Tritawirasta saat menjadi narasumber di sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Menyimpan, Perawatan, Pelestarian, dan Pendaftaran Naskah Kuno, yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika, Kamis (29/04/2024).
Dalam materinya Wiratna menjelaskan tentang pentingnya melestarikan naskah kuno, cara mendaftarkan naskah kuno ke Perpustakaan Nasional, dan cara merawat naskah kuno.
"Pelestarian bahan perpustakaan adalah aktivitas memperkecil kerusakan secara fisik, kimiawi dan mencegah hilangnya kandungan informasi dari sebuah koleksi," ujar Wiratna.
Naskah kuno yang dimaksud adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak ata tidak diperbanyak dengan cara lain yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun. Mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan mu pengetahuan.
Adapun jenis naskah kuno berdasarkan media tulis adalah daluang, kulit kayu, daun lontar, kertas, dan papirus.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Septinus Timang. Dalam sambutannya mengatakan, naskah kuno merupakan sumber pengetahuan yang penting. Dalam peradaban melalui naskah kuno masyarakat dapat mengetahui latar belakang kehidupan masyarakat di masa lampau dari berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan, agama, sosial budaya, ekonomi, politik dan lain-lain.
"Naskah kuno merupakan semi dokumen langka yang ditulis tangan dan tidak dicetak atau diperbanyak serta merupakan hasil karya, inovasi, serta buah pikir dari pendahulu-pendahulu yang memiliki pesan dan nilai-nilai pentingpenting," terangnya.
Menurutnya, perlu dilakukan penyelamatan naskah kuno agar tidak punah dan rusak dengan melakukan pendataan dan Pendaftaran naskah kuno, sehingga kekayaan naskah yang ada nantinya dapat memberikan manfaat informasi pengetahuan bagi literasi anak-anak bangsa.
Ia berharap, melalui kegiatan ini, semua pemerhati sejarah bersama masyarakat membangun kesadaran untuk peduli saling berbagi informasi mengenai keberadaan naskah kuno.
"Misalnya menemukan naskah kuno di tengah-tengah masyarakat agar melaporkan dan bertukan informasi sehingga dapat dilakukan pendataan dan pendaftaran," pungkasnya. (Martha)